Selasa, 11 Januari 2011

BEKAKAK: Sebuah Upacara Tradisional Masyarakat Gamping

bekakak-cewek
genderuwo cowok
Setiap bulan Sapar yaitu bulan ke dua dalam penanggalan Jawa, masyarakat Ambar Ketawang, Gamping Sleman,Jogjakarta mempunyai tradisi perayaan Grebeg Bekakak. Tradisi itu muncul sejak zaman Sultan HB I itu diyakini warga setempat sebagai tradisi tolak bencana atau tolak bala.

Perayaan Grebeg Bekakak berupa parade boneka pengantin bekakak yang diarak dari wilayah Ambar Ketawang menuju sebuah Gunung Kapur yang jaraknya sekitar 600 meter dari lokasi upacara. Boneka-boneka yang terbuat dari beras ketan dan cairan gula kelapa tersebut kemudian dikorbankan sebagai sesaji.

Tradisi ini berawal dari dongeng legenda sepasang pengantin Ki Wiro Suta dan Nyi Wiro Suta yang gugur di Gunung Gamping pada saat sedang berperang melawan mahluk-mahluk jahat penunggu Gunung Kapur. Oleh karena itu, agar masyarakat sekitar selalu aman dan berlimpah rejeki, Sultan HB I memerintahkan agar setiap bulan Sapar masyarakat Gamping melakukan tradisi pengorbanan sesaji untuki mahluk-mahluk penunggu Gunung Kapur.

Perayaan Grebeg Bekakak diawali dengan pementasan fragmen tari legenda Ki Wirosuta dan Nyi Wirosuta saat berperang melawan siluman jahat dan dilanjutkan dengan kirab pengantin Bekakak dan Gunungan menuju Gunung Gamping. Pengantin dikawal pasukan berkuda, serta prajurit bertombak dari Kraton Yogyakarta.

Sampai saat ini, Tradisi Bekakak, masih menjadi salah satu unggulan objek wisata Kabupaten Sleman yang menarik perhatian wisawaqtan lokal dan manca negara.
 
Referensi:www.1newspot.com



0 comments:

Posting Komentar

 

CATATAN kecilku. Template by Ipietoon Cute Blog Design